ISTANAGARUDA.COM – Bitcoin kembali menjadi sorotan tajam setelah para trader memprediksi potensi penurunan harga besar-besaran pada bulan Agustus ini.
Sebagian besar pelaku pasar kini bersikap pesimistis terhadap pergerakan harga Bitcoin (BTC) dalam jangka menengah.
Menurut data dari Polymarket, banyak trader yang kini menempatkan modal lebih besar pada kemungkinan harga Bitcoin akan terus turun sepanjang Agustus, dibandingkan peluang pemulihan menuju rekor baru.
Dalam prediksi harga “Berapa harga Bitcoin di bulan Agustus?”, para trader kini melihat kemungkinan 80% bahwa BTC akan turun ke level $111.000.
Sementara itu, hanya 29% yang memperkirakan harga bisa naik hingga menyentuh $125.000 dalam bulan ini, menunjukkan dominasi sentimen bearish di pasar.
Sentimen negatif ini muncul setelah Bitcoin gagal mempertahankan momentum positif pasca menembus rekor tertingginya di kisaran $122.838 pada 14 Juli 2025.
Meski sempat bangkit dari garis rata-rata pergerakan sederhana (SMA) 50 hari, tekanan jual dari pemegang jangka pendek makin menambah tekanan ke bawah terhadap harga BTC.
Data on-chain dari CryptoQuant menunjukkan bahwa investor jangka pendek kini aktif melepas kepemilikan mereka.
Di sisi lain, pemegang jangka panjang tetap konsisten mempertahankan aset mereka, menjadikan Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Permintaan institusional terhadap BTC melalui ETF pun mulai melemah.
Menurut data SoSoValue, permintaan terhadap Bitcoin dari para penerbit spot BTC ETF di AS mengalami penurunan signifikan dalam beberapa waktu terakhir, hanya mencatat arus keluar bersih sebesar $1,34 miliar sepanjang Agustus.
Discussion about this post