ISTANAGARUDA.COM – Sebuah perusahaan aset digital asal Australia, Jelly C, memperkenalkan pendekatan inovatif dalam perdagangan kripto institusional melalui skema bernama ‘collateral mirroring’.
Model ini memungkinkan bank investasi global sekelas Standard Chartered untuk bertindak sebagai penjaga aset digital institusional.
Melalui kerja sama ini, Jelly C akan memanfaatkan dana pasar uang ter-tokenisasi milik Franklin Templeton (TMMF) sebagai jaminan di luar bursa saat melakukan transaksi di platform OKX.
Meski aset kripto juga bisa digunakan, porsinya hanya sebagian kecil dari total jaminan.
Menurut pernyataan resmi Jelly C, pendekatan ini mampu meningkatkan efisiensi modal secara signifikan tanpa mengorbankan aspek keamanan.
Dengan menggunakan skema “mirrored collateral”, perusahaan tidak perlu lagi menyimpan dana di dompet pihak ketiga yang rentan risiko.
Michael Prendiville, CEO Jelly C, menegaskan bahwa kolaborasi ini mendorong investasi aset digital institusional di Australia agar mencapai tingkat keamanan setara dengan sistem keuangan tradisional.
“Kami percaya ini langkah terbaik,” kata Prendiville.
Ia juga mencatat meningkatnya minat institusi terhadap solusi perdagangan aset digital yang terintegrasi dengan infrastruktur perbankan konvensional.(*)
 
			





































 
    	 
					








Discussion about this post