ISTANAGARUDA.COM – Ketegangan antara pertumbuhan teknologi kripto dan lambannya kebijakan pemerintah Amerika Serikat kembali mencuat setelah CEO Ripple, Brad Garlinghouse, memberikan pernyataan tegas di hadapan Senat. Dalam forum resmi Komite Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan AS pekan lalu, Garlinghouse meminta Kongres segera mengambil langkah konkret untuk menyusun kerangka hukum yang jelas bagi industri aset digital.
Garlinghouse menggarisbawahi bahwa kejelasan regulasi menjadi kunci utama agar Amerika tidak kehilangan posisinya dalam persaingan global industri kripto.
Meskipun Ripple dikenal sebagai perusahaan yang sangat kooperatif terhadap aturan yang ada, ia menilai iklim hukum di AS masih jauh dari kepastian.
Situasi inilah yang mendorong banyak inovasi justru berkembang di luar negeri, bukan di tanah asalnya sendiri.
Ia memaparkan bahwa lebih dari 55 juta warga Amerika telah aktif dalam ekosistem kripto, yang kini bernilai lebih dari 3,4 triliun dolar AS.
Menurutnya, momen ini adalah peluang emas untuk menciptakan kerangka hukum yang dapat melindungi investor tanpa membatasi ruang gerak perusahaan inovatif.
Garlinghouse menegaskan:
“Amerika Serikat memiliki pasar modal terdalam di dunia, talenta teknologi paling canggih, serta semangat inovasi yang telah menggerakkan bangsa ini sejak awal berdirinya. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menjadi pemimpin tak terbantahkan di bidang aset digital dan blockchain.”
Ia juga menyinggung pertarungan hukum Ripple yang berlangsung bertahun-tahun melawan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Discussion about this post