ISTANAGARUDA.COM – Transformasi dramatis yang dijalankan Michael Saylor sukses menempatkan perusahaannya di peta raksasa keuangan Amerika Serikat, setelah mencatatkan potensi keuntungan luar biasa senilai 14 miliar dolar AS pada kuartal kedua tahun ini berkat lonjakan harga bitcoin.
Langkah ini bahkan menempatkan Strategy di jajaran elite bersama nama-nama besar Wall Street seperti JPMorgan dan Amazon.
Awalnya hanyalah perusahaan perangkat lunak yang tertekan, Strategy kini menjelma menjadi raksasa kripto berkat manuver berani Saylor.
Dengan kepemilikan 597.325 BTC, perusahaan tersebut mengukir posisi yang sulit disaingi di dunia aset digital.
Lompatan laba yang mereka peroleh bukan bersumber dari kinerja inti bisnisnya, yang hanya diperkirakan mencatat pendapatan sekitar 112,8 juta dolar AS pada periode kuartal ini.
Sebaliknya, keuntungan fantastis itu muncul setelah perubahan aturan akuntansi yang mengizinkan pencatatan nilai pasar terhadap kepemilikan bitcoin mereka.
Perubahan ini menghapus kerugian akuntansi sebelumnya yang sempat tercatat mencapai 4,2 miliar dolar AS ketika harga bitcoin anjlok.
Pergeseran kebijakan ini menjadi faktor penting yang membuat laporan keuangan Strategy kembali berkilau.
Meski masih menghadapi gugatan hukum dari sebagian pemegang saham yang menuduh adanya informasi menyesatkan, Saylor tetap mempertahankan strateginya membeli bitcoin dengan memanfaatkan pendanaan berbasis utang, saham, dan surat berharga preferen.
Model investasi berisiko tinggi ini justru menarik minat banyak peniru di sektor keuangan lain.
Discussion about this post