Di sisi lain, laporan dari harian Le Monde mengungkap bahwa penyelidikan masih berlanjut.
Petugas Prancis kini memburu seorang pria Maroko lain yang diperkirakan berusia sekitar 40 tahun dan diyakini memiliki peran besar dalam jaringan penculikan tersebut.
Kedua tersangka diduga menggunakan internet untuk merekrut pelaku lainnya dalam jaringan penculikan ini.
Sebelum Bajjou ditangkap, aparat penegak hukum Prancis telah lebih dulu meringkus dan mendakwa sekitar 25 orang yang diduga terlibat dalam penculikan maupun pengaturan logistiknya.
Beberapa dari mereka merupakan warga Prancis, sementara lainnya berasal dari negara-negara seperti Angola, Rusia, dan Senegal.
Penangkapan ini menyoroti ancaman nyata yang dihadapi oleh pelaku industri kripto di tengah pesatnya pertumbuhan sektor tersebut.
Dengan teknologi dan aset digital yang semakin bernilai, ancaman penculikan demi uang tebusan atau akses ke dompet kripto tampaknya menjadi modus baru kejahatan lintas negara.(*)
Discussion about this post