ISTANAGARUDA.COM – Kenaikan luar biasa Bitcoin yang sempat menembus rekor tertinggi baru nyaris menyentuh $111.000 mendadak terganggu. Pemicu gejolaknya bukan karena faktor teknikal, melainkan kebijakan politis yang mengejutkan dunia.
Presiden Donald Trump mengguncang pasar dengan mengumumkan rencana tarif baru. Salah satu rencana tersebut adalah penerapan bea masuk sebesar 25% untuk iPhone yang tidak diproduksi di Amerika Serikat. Tidak hanya itu, ia juga mengusulkan tarif sebesar 50% terhadap produk dari Uni Eropa.
Pengumuman ini langsung memukul pasar saham dan kripto secara bersamaan.
Harga Bitcoin tercatat anjlok sekitar 3% hanya dalam waktu singkat.
Sejumlah altcoin bahkan mengalami penurunan yang lebih tajam.
Namun menariknya, beberapa altcoin justru berhasil bertahan di zona hijau.
Worldcoin dan Hyperliquid menjadi dua di antaranya yang tetap mencatatkan penguatan, bertolak belakang dengan arah pasar secara keseluruhan.
Di tengah tekanan tersebut, muncul analisis yang menyiratkan bahwa penurunan ini bisa jadi hanya koreksi sementara dalam tren naik yang masih kuat.
Dalam grafik yang dibagikan oleh Crypto Rover, terlihat bahwa Bitcoin baru saja keluar dari tren penurunan yang kuat dan berhasil menembus beberapa level resistensi penting.
Harga sempat melewati ambang $112.000 sebelum akhirnya mengalami koreksi minor.
Penurunan ini dinilai sebagai bagian dari retest bullish, yaitu fase ketika harga kembali ke area penting sebelum melanjutkan kenaikan lebih tinggi.
Jika harga Bitcoin mampu bertahan di zona $106.500 hingga $108.000 — yang sebelumnya merupakan area resistensi — maka zona tersebut bisa berubah menjadi support baru.
Discussion about this post