ISTANAGARUDA.COM – Ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat kembali jadi sorotan setelah laporan terbaru menampilkan sinyal yang saling bertolak belakang.
Kabar baik datang dari sektor ketenagakerjaan.
Jumlah pekerjaan non-pertanian (nonfarm payroll) melonjak 177.000 pada April, jauh melampaui perkiraan analis yang hanya 133.000.
Namun, angka pengangguran tetap bertahan di level 4,2%, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja belum mengalami perubahan signifikan.
Para ekonom memperingatkan bahwa dampak penuh dari kebijakan tarif impor baru belum sepenuhnya terasa.
Pasar keuangan merespons data ini dengan hati-hati.
Indeks S&P 500 memperpanjang tren kenaikannya hingga hari ke-10, membalikkan pelemahan yang sempat terjadi pasca perayaan Hari Pembebasan.
Ketidakpastian Dagang AS-Tiongkok Masih Menghantui
Perhatian investor kini tertuju pada kelanjutan pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta langkah kebijakan yang akan diambil oleh Federal Reserve.
Siklus laporan keuangan perusahaan sudah selesai, sehingga fokus kembali pada geopolitik dan kebijakan moneter.
Presiden Trump secara resmi menyatakan bahwa ia tidak akan bertemu dengan pejabat tinggi dari Tiongkok dalam waktu dekat.
Ia juga mengisyaratkan peluang kerja sama dagang baru dengan negara lain, yang membuat para pelaku pasar semakin waspada.
Pergerakan pasar kini sangat bergantung pada arah negosiasi perdagangan, apakah akan menghasilkan kesepakatan baru atau justru memperpanjang ketegangan.
The Fed Bersiap Putuskan Suku Bunga
Discussion about this post