Tether juga menyoroti faktor-faktor makroekonomi yang mendorong peran emas sebagai penyimpan nilai (store of value), seperti lonjakan pembelian emas oleh bank sentral dan tekanan inflasi yang semakin meningkat. “Pada tahun 2024, bank-bank sentral tercatat menambah lebih dari 1.044 metrik ton emas ke dalam cadangan mereka,” kata laporan tersebut, mengacu pada data dari World Gold Council.
Laporan ini juga menegaskan bahwa tether gold (XAUT) menyediakan aset digital yang didukung oleh emas fisik yang dapat diverifikasi, yang membedakannya dari produk tokenisasi lain yang hanya berbasis “paper gold” atau yang menghadapi ketidakpastian regulasi.
Page 2 of 2
Discussion about this post