ISTANAGARUDA.COM — Sebuah gugatan hukum mengejutkan diajukan di Pengadilan Distrik Columbia oleh pengacara James Murphy, yang menuntut Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) untuk membuka dokumen yang diduga menyimpan informasi soal identitas asli pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto.
Langkah hukum ini dilakukan setelah DHS tidak merespons permintaan Freedom of Information Act (FOIA) yang diajukan Murphy pada 12 Februari lalu. Gugatan resmi kemudian dilayangkan pada 7 April 2025.
Murphy, yang dikenal di platform X (dulu Twitter) sebagai @MetaLawMan, menilai publik berhak mengetahui informasi ini, apalagi di tengah meningkatnya perhatian pemerintah terhadap Bitcoin dan aset digital lainnya.
Klaim Mengejutkan dari Agen Khusus DHS
Dasar dari permintaan FOIA ini berasal dari pernyataan mengejutkan yang disampaikan oleh Agen Khusus DHS, Rana Saoud, dalam sebuah presentasi publik tahun 2019.
Dalam acara OffshoreAlert Conference North America pada 29 April 2019, Saoud mengungkap bahwa timnya sempat melakukan wawancara langsung dengan orang-orang di balik penciptaan Bitcoin.
Dalam gugatannya, Murphy mengutip pernyataan Saoud yang mengatakan:
“Dia tidak sendirian dalam menciptakan ini. Ada tiga orang lainnya. Mereka duduk bersama dan berbincang untuk mencari tahu bagaimana sistem ini bekerja dan apa tujuan mereka.”
Pernyataan itu mengindikasikan bahwa DHS mengetahui bahwa pencipta Bitcoin bukan satu orang, melainkan sekelompok individu yang pernah diwawancarai secara langsung oleh agen pemerintah.
Discussion about this post