Cynthia Lusk, Direktur Creative Film Services dan International Production di Pixar Studios mengatakan, “Warna dan kejernihan tampilannya sangat kaya. Pada layar Onyx, ada detail karakter yang sebelumnya belum pernah saya lihat di layar lain.”
Tidak hanya menjual layar utama untuk ruang bioskop, Samsung juga menyiapkan solusi visual lainnya untuk kebutuhan di luar auditorium. Di antaranya adalah papan menu digital, kios interaktif, hingga signage berbasis e-paper berwarna yang hemat daya namun tetap menarik.
Untuk urusan audio, Onyx juga tidak tanggung-tanggung. Layar ini secara bawaan mendukung sistem suara surround JBL dari Harman — yang memang merupakan anak perusahaan Samsung. Namun sistem ini juga kompatibel dengan teknologi suara ternama lainnya seperti Dolby Atmos, Meyer Sound, QSC, hingga sistem audio kustom.
Salah satu bioskop yang sudah siap mengadopsi teknologi ini adalah Cannon Beach di Mesa, Arizona, yang sedang dibangun oleh LVL 11 Entertainment. Langkah ini menandakan awal era baru dalam industri perfilman, di mana layar bukan lagi sekadar permukaan proyeksi, melainkan pusat utama dari pengalaman menonton modern.
Dengan kehadiran layar LED sinematik seperti Onyx, Samsung tidak hanya menantang standar lama, tetapi juga menawarkan gambaran nyata tentang masa depan bioskop: lebih terang, lebih tajam, dan sepenuhnya tanpa proyektor.(*)
Discussion about this post