Perempuan pertama girang bukan kepalang, sedangkan perempuan kedua menjerit-jerit histeris.
“Jangan! Tolong jangan dibelah bayi itu. Biarlah aku rela bayi itu seutuhnya diserahkan kepada perempuan itu,” kata perempuan kedua.
Abu Nawas tersenyum lega. Sekarang topeng mereka sudah terbuka. Abu Nawas segera mengambil bayi itu dan langsung menyerahkan kepada perempuan kedua.
Abu Nawas minta agar perempuan pertama dihukum sesuai dengan perbuatannya. Karena tak ada ibu yang tega menyaksikan anaknya disembelih. Apalagi di depan matanya.
Baginda Raja merasa puas terhadap keputusan Abu Nawas. Dan, sebagai rasa terima kasih, Baginda menawari Abu Nawas menjadi penasehat hakim kerajaan.
Tetapi Abu Nawas menolak. la lebih senang menjadi rakyat biasa. Tak selayaknya ia menerima upah dari ilmu agama yang ia sampaikan.(*)
Discussion about this post