Tetapi karena derasnya hujan. Baginda dan para pengawalnya basah kuyup.
Ketika waktu santap siang tiba, Baginda segera menuju tempat peristirahatan. Belum sempat baju Baginda dan para pengawalnya kering, Abu Nawas datang dengan menunggang kuda yang lamban.
Baginda dan para pengawet terperangah karena baju Abu Nawas tidak basah. Padahai dengan kuda yang paling cepat pun tidak bisa mencapai tempat berlindung yang paling dekat.
Pada hari kedua, Abu Nawas diberi kuda yang cepat yang kemarin ditunggangi Baginda Raja. Kini Baginda dan para pengawal-pengawalnya mengendarai kuda-kuda yang lamban.
Setelah Abu Nawas dan rombongan kerajaan berpencar, hujan pun turun seperti kemarin. Malah hujan hari ini lebih deras daripada kemarin.
Baginda dan pengawalnya langsung basah kuyup karena kuda yang ditunggangi tidak bisa berlari dengan kencang.
Ketika saat bersantap siang tiba, Abu Nawas tiba di tempat peristirahatan lebih dahulu dari Baginda dan pengawalnya.
Abu Nawas menunggu Baginda Raja. Selang beberapa saat Baginda dan para pengawalnya tiba dengan pakaian yang basah kuyup.
Melihat Abu Nawas dengan pakaian yang tetap kering Baginda jadi penasaran. Beliau tidak sanggup lagi menahan keingintahuan yang selama ini disembunyikan.
“Terus terang bagaimana caranya menghindari hujan, wahai Abu Nawas,” tanya Baginda Raja.
“Mudah, Tuanku yang mulia,” kata Abu Nawas sambil tersenyum.
“Sedangkan aku dengan kuda yang cepat tidak sanggup mencapai tempat berteduh terdekat apalagi dengan kuda yang lamban ini,” kata Baginda.
Discussion about this post