ISTANAGARUDA.COM – OpenSea sebagai platform jual-beli NFT pertama dan terbesar di dunia kabarnya siap membangun kesepakatan dengan investor, termasuk opsi untuk diakuisisi.
Hal itu diisyaratkan oleh Devin Finzer, Chief Executive Officer (CEO) dari pasar NFT OpenSea.
Salah satu alasan perusahaan besar ini membuka peluang untuk diakuisisi, karena ingin mencari kembali pangsa pasar yang hilang dan memulihkan dominasinya.
Demikian informasi yang dirangkum IstanaGaruda.com dari ulasan coinedition.com, Minggu (28/01/2024).
Dalam sebuah laporan dari DL News, Finzer menyebut dalam sebuah wawancara bahwa perusahaan memiliki sikap terbuka terhadap kesepakatan, termasuk diakuisisi.
“Jawaban yang jujur adalah bahwa kami mengambil pendekatan yang cukup terbuka,” kata Finzer dalam wawancara tersebut. “Kami berpikir bahwa jika kemitraan yang tepat datang, maka itu adalah sesuatu yang seharusnya kami pertimbangkan.”
Namun, eksekutif tersebut menegaskan bahwa OpenSea tidak secara aktif mencari akuisisi atau memperhatikan satu pun. Pernyataan Finzer ini muncul di tengah upaya terus-menerus oleh pasar untuk merebut kembali pangsa pasar yang hilang.
Sebelum kehilangan kendalinya kepada Blur, OpenSea menyumbang sekitar 90% dari pangsa pasar sektor NFT, demikian laporan tersebut mencatat.
Akibatnya, volume perdagangan bulanan platform tersebut turun 96% menjadi $171, data dari Dune Analytics mengungkap.
Meskipun Blur memiliki sekitar lima kali lipat volume perdagangan harian dari OpenSea sebesar $18 juta, yang terakhir masih memiliki lebih banyak pengguna secara keseluruhan.
Discussion about this post