ISTANAGARUDA.COM – Pertemuan mahasiswa dengan jajaran pemerintah di Istana Negara pada Kamis malam, 4 September 2025, menciptakan ruang dialog hangat yang dinilai strategis untuk memperkuat demokrasi di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, serta Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro.
Para perwakilan mahasiswa dari berbagai organisasi mengaku mengapresiasi kesempatan bisa menyampaikan pandangan mereka secara langsung kepada pemerintah.
Koordinator Media BEM SI Kerakyatan, Pasha Fazillah Afap, menilai undangan silaturahmi tersebut sebagai bukti keterbukaan pemerintah.
Ia menambahkan bahwa tanggapan yang diberikan pemerintah cukup positif.
“Tadi Bapak Mensesneg sudah memberikan respon yang cukup positif dan segera akan disampaikan ke Bapak Presiden. Kebetulan memang tadi sebetulnya Pak Presiden ingin menemui kami, namun ada acara Maulid di Istiqlal,” ungkapnya.
Kaleb Otniel Aritonang, Ketua BEM UPN Veteran Jakarta, menyampaikan bahwa pemerintah siap mengakomodasi aspirasi mahasiswa.
Sementara itu, Phalosa dari Universitas Yarsi menegaskan bahwa mahasiswa tetap akan mengawal pelaksanaan komitmen tersebut.
“Apapun tuntutannya per hari ini kita sampaikan langsung ke lembaga eksekutif, pun harus tetap masyarakat dan kami rekan-rekan mahasiswa kawal. Tentunya perlu pengawalan tersendiri dari kami selaku masyarakat dan mahasiswa,” katanya.
Dari kelompok Cipayung, Ketua Umum DPP GMNI Risyad Fahlefi, menekankan perlunya perlindungan terhadap para aktivis.
Discussion about this post