Dia juga berharap proyek ini berjalan lancar dan benar-benar dapat memenuhi kebutuhan dasar anggota Polri, salah satunya kepemilikan rumah yang layak.
Di kesempatan yang sama, Menteri Perumahan dan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara mengapresiasi dukungan Kapolri dalam menyukseskan program pembangunan 3 juta rumah subsidi.
Ia menegaskan bahwa pemerintah memberikan perhatian khusus bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar dapat memiliki hunian dengan lebih mudah.
“Terima kasih kepada Bapak Kapolri atas bantuannya. Dari target 3 juta rumah yang dibangun dan direnovasi tahun ini, 14.500 unit ini sudah berkontribusi sekitar 0,5 persen dari total target,” kata Ara.
Menurutnya, pemerintahan Prabowo memberikan fasilitas khusus bagi MBR dengan menggratiskan berbagai biaya yang biasanya menjadi hambatan dalam kepemilikan rumah.
Pemerintah menetapkan kebijakan pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk rumah di bawah Rp 2 miliar hingga Juni mendatang.
Selain itu, biaya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) juga digratiskan.
“Pemerintah memberikan tiga fasilitas utama: pertama, PPN rumah di bawah Rp 2 miliar gratis hingga Juni. Kedua, PBG gratis. Ketiga, BPHTB juga gratis,” jelas Ara.
Acara peresmian ini turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi serta sejumlah pejabat Polri, termasuk Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo dan Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus.
Rangkaian acara dimulai dengan dialog interaktif antara Kapolri dan perwakilan anggota Polri yang mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terbanyak pada tahun 2024. Setelah itu, peletakan batu pertama dilakukan oleh Kapolri dan Menteri Maruarar sebagai simbol dimulainya pembangunan.
Discussion about this post