Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menyoroti dampak positif dari kegiatan ini dalam membangun hubungan erat antara kepala daerah dan pemerintah pusat. Menurutnya, diskusi tatap muka jauh lebih efektif dibandingkan komunikasi daring karena menciptakan kebersamaan dan pemahaman yang lebih mendalam.
“Banyak hal yang bisa kita lakukan, tetapi tantangannya adalah membutuhkan kegigihan, komitmen, dan kekompakan. Presiden Prabowo memberikan pemahaman menyeluruh mengenai bagaimana Indonesia bisa maju dan strategi yang harus dilakukan bersama,” katanya.
Selain itu, Emil mengapresiasi pendekatan Presiden Prabowo dalam menjelaskan strategi hilirisasi, yang tidak hanya dipaparkan dari sisi teknis tetapi juga memiliki dasar filosofis dan konstitusional yang kuat.
“Penjelasannya tidak hanya teknis, tetapi juga memiliki landasan filosofis yang kuat, sehingga semakin memotivasi kami untuk mengimplementasikannya di daerah masing-masing,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa semangat patriotisme dan nasionalisme menjadi pondasi utama dalam membangun Indonesia yang lebih maju. Emil pun menganggap pemilihan lokasi di Lembah Tidar sangat tepat, karena tempat tersebut melahirkan banyak patriot bangsa.
“Kami keluar dari ruangan dengan semangat membara. Ini adalah tempat yang tepat untuk menanamkan kembali rasa nasionalisme bagi para pemimpin daerah,” ujarnya.
Di sisi lain, Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Tegal siap mengimplementasikan arahan Presiden Prabowo, terutama dalam mengoptimalkan potensi daerah dan efisiensi anggaran. Ia menilai retret ini sangat penting dalam menyelaraskan kebijakan antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah.
Discussion about this post