Sementara itu, Rusia masih menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina. Meskipun mengalami kerugian besar dalam hal personel dan peralatan, Rusia terus melakukan kemajuan lambat di wilayah timur tahun lalu.
Namun, situasi perang saat ini tidak menguntungkan Ukraina, yang kekurangan personel di garis depan dan memerlukan dukungan lebih dari mitra Baratnya.
Di wilayah Kursk, Zelenskyy mengungkapkan bahwa pasukan Rusia dan Korea Utara menderita kerugian besar akibat pertempuran di sana.
“Dalam pertempuran di dekat desa Makhnovka, wilayah Kursk, kemarin dan hari ini, tentara Rusia kehilangan hingga satu batalion tentara infanteri Korea Utara dan pasukan terjun payung Rusia,” kata Zelenskyy. “Ini sangat signifikan.”
Bulan lalu, Zelenskyy menyebutkan bahwa 3.000 tentara Korea Utara telah tewas atau terluka dalam pertempuran di Kursk.
Serangan yang dilancarkan pasukan Ukraina sejak Agustus lalu juga merusak citra Rusia dan memaksa sebagian pasukannya ditarik dari Ukraina timur.
Namun, serangan ini tidak secara signifikan mengubah dinamika perang. Analis militer menyatakan bahwa Ukraina kehilangan sekitar 40% wilayah yang sebelumnya mereka kuasai.
Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Minggu mengklaim bahwa pasukan Ukraina melancarkan serangan baru di wilayah Kursk.
Menurut kementerian tersebut, pasukan Rusia berhasil memukul mundur serangan Ukraina. Namun, laporan dari blogger militer Rusia menunjukkan bahwa pasukan Moskow menghadapi tekanan yang signifikan.
Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut serangan Ukraina terjadi sekitar pukul 9 pagi waktu setempat di dekat desa Berdin, dengan melibatkan dua tank, satu kendaraan pembersih ranjau, dan 12 kendaraan tempur lapis baja yang membawa pasukan terjun payung. Dua serangan Ukraina diklaim berhasil digagalkan.
Discussion about this post