“Saya berharap Pemuda Katolik menjadi motor penggerak pembangunan, khususnya di daerah-daerah 3T seperti yang tadi disampaikan oleh Ketua Pengurus Pusat Pemuda Katolik,” ungkap Wapres.
Wapres juga mengimbau agar generasi muda tidak bersikap apatis terhadap pembangunan bangsa. “Anak-anak muda harus kreatif, berpartisipasi aktif, dan selalu terlibat dalam setiap langkah pembangunan. Jangan sampai kita hanya menjadi penonton,” pesannya.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya sinergi antara Pemuda Katolik dan pemerintah.
Menurutnya, tantangan besar yang dihadapi bangsa, seperti pemerataan pembangunan dan percepatan ekonomi, akan lebih mudah diselesaikan dengan keterlibatan pemuda.
“Pemuda harus ikut serta mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program-program pembangunan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pemuda Katolik periode 2024-2027, Stefanus Gusma, menyampaikan komitmen organisasinya dalam mendukung pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
Ada tiga isu strategis yang menjadi fokus utama mereka, yaitu stunting dan gizi buruk, perlindungan pekerja migran, serta pelestarian lingkungan hidup.
“Terkait stunting, kami akan berupaya maksimal mendukung program pemerintah, salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis,” kata Stefanus.
Di bidang pekerja migran, Pemuda Katolik telah menjalin kerja sama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk mengadvokasi dan menyelesaikan kasus-kasus kriminalisasi pekerja migran.
“Untuk isu lingkungan hidup, kami akan mengembangkan Bank Sampah Digital yang sudah berjalan di wilayah Banten,” tambahnya.
Discussion about this post