Abb Khalid, seorang petani yang bekerja di dekat pemakaman Najha, mengatakan, “Kuburan itu dipersiapkan dengan rapi – truk datang, menurunkan muatannya, lalu pergi. Ada kendaraan keamanan yang mengawal, dan tidak ada yang diizinkan mendekat. Siapa pun yang mencoba mendekat akan ikut dimasukkan ke dalam.”
Citra Satelit dan Kesaksian Mengejutkan
Analisis citra satelit menunjukkan bahwa penggalian besar-besaran di lokasi tersebut dimulai antara 2012 dan 2014 dan berlanjut hingga 2022.
Gambar dari Maxar menunjukkan adanya alat berat dan parit-parit besar yang terlihat di lokasi itu, bersama dengan tiga atau empat truk besar.
Omar Hujeirati, mantan pemimpin protes anti-Assad yang tinggal di dekat pemakaman Najha, percaya bahwa beberapa anggota keluarganya yang hilang mungkin berada di lokasi tersebut.
Ia mengatakan bahwa dua anaknya dan empat saudaranya diambil karena memprotes pemerintahan Assad.
“Itulah dosa saya, yang membuat mereka mengambil keluarga saya,” katanya dengan nada getir, berdiri di depan parit panjang tempat jasad-jasad diduga dikuburkan.
Detail tentang pemakaman massal di Suriah pertama kali muncul dalam sidang pengadilan Jerman dan kesaksian kongres AS pada 2021 dan 2023. Seorang pria yang hanya diidentifikasi sebagai “penggali kuburan” bersaksi bahwa ia bekerja di situs-situs tersebut dari 2011 hingga 2018, membantu menguburkan ratusan jasad setiap minggunya.
Ia melarikan diri dari Suriah pada 2018 dan sejak itu memberikan kesaksian berulang kali tentang kejadian mengerikan tersebut.
Discussion about this post