Pangeran Andrew sendiri berulang kali dikritik karena hubungannya dengan individu-individu kaya yang memicu spekulasi bahwa akses ke keluarga kerajaan dapat “dibeli.”
Tanggapan Terhadap Tuduhan Ini
Yang membantah keras tuduhan spionase tersebut. Ia menyatakan dirinya menjadi korban dari situasi politik yang berubah dan meningkatnya ketegangan antara Inggris dan China.
“Saya tidak melakukan kesalahan atau tindakan melanggar hukum,” ujarnya dalam pernyataan resmi. “Penyebutan saya sebagai ‘mata-mata’ adalah sepenuhnya tidak benar.”
Sementara itu, kantor Pangeran Andrew menyebut bahwa pertemuan dengan Yang terjadi melalui jalur resmi dan tidak pernah membahas hal-hal yang bersifat sensitif.
Bagaimana Hubungan Inggris dan China?
Perdana Menteri Keir Starmer menyatakan keprihatinannya terhadap tantangan yang dihadirkan oleh China, namun tetap mendukung strategi pemerintahnya untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan Beijing.
Starmer, yang menjabat musim panas lalu, berupaya memperbaiki hubungan yang tegang dan pada November menjadi pemimpin Inggris pertama yang bertemu Presiden China Xi Jinping sejak 2018.
Namun, Iain Duncan Smith, anggota parlemen oposisi yang vokal terhadap Beijing, mengecam pendekatan tersebut.
Ia menyatakan bahwa ancaman dari China sangat nyata, dan keberadaan Yang yang sudah dikenal sebagai anggota United Front Work Department tidak seharusnya lolos begitu saja untuk mendapatkan akses ke keluarga kerajaan.
“Faktanya, masih banyak individu lain yang terlibat dalam kegiatan spionase seperti ini,” tegasnya di parlemen.
Discussion about this post