ISTANAGARUDA.COM – Seorang pria yang diduga sebagai mata-mata China dan memiliki hubungan dekat dengan Pangeran Andrew menyatakan pada Senin (16/12/2024) waktu setempat bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan atau tindakan melanggar hukum.
Sementara itu, pemerintah Inggris terus menghadapi pertanyaan terkait upaya mengatasi ancaman keamanan dari China.
Otoritas Inggris menuduh seorang pengusaha bernama Yang Tengbo — sebelumnya hanya dikenal sebagai “H6” hingga perintah anonimitas dicabut oleh pengadilan tinggi — bekerja untuk United Front Work Department, sebuah lembaga milik Partai Komunis China yang bertujuan memengaruhi pihak asing.
Kasus ini menjadi yang paling menonjol di antara serangkaian skandal spionase yang melibatkan kegiatan intelijen China dalam lingkungan elit Inggris, termasuk di parlemen.
Siapa Itu Yang Tengbo?
Yang Tengbo, atau dikenal sebagai Chris Yang, berusia 50 tahun dan tercatat sebagai direktur Hampton Group International, sebuah konsultan bisnis yang membantu perusahaan Inggris beroperasi di China.
Ia juga terlihat di berbagai acara bersama politisi senior Inggris, termasuk mantan Perdana Menteri David Cameron dan Theresa May.
Selain itu, Yang disebut memiliki peran penting dalam Pitch@Palace China, sebuah inisiatif milik Pangeran Andrew yang bertujuan mendukung para pengusaha.
Sebelum pindah ke Inggris pada tahun 2002 untuk belajar, Yang sempat bekerja sebagai pegawai negeri junior di China.
Ia menyelesaikan gelar master dalam administrasi publik dan kebijakan di Universitas York, sebelum memulai bisnisnya.
Discussion about this post