Ia sempat mencoba bunuh diri di tahanan, namun petugas berhasil menyelamatkannya. Kementerian Kehakiman menyatakan kondisinya stabil.
Dalam pidatonya Kamis, Yoon mengungkapkan bahwa ia hanya berdiskusi dengan Kim tentang pemberlakuan darurat militer sebelum memberitahukan pejabat lainnya dalam rapat kabinet sesaat sebelum deklarasi diumumkan.
Pada malam 3 Desember, selain Majelis Nasional, Yoon dan Kim juga mengerahkan pasukan ke Komisi Pemilihan Nasional.
Hal ini memunculkan spekulasi bahwa mereka mencoba menyita server komputer komisi karena Yoon percaya pada rumor tidak berdasar bahwa hasil pemilu parlemen April lalu, yang mengakibatkan kekalahan besar bagi partainya, telah dicurangi.
Yoon mengaku meminta Kim untuk memeriksa kerentanan sistem komputer komisi yang menurutnya merusak kredibilitas hasil pemilu.
Ia juga menuduh komisi menolak pemeriksaan menyeluruh oleh badan intelijen Korea Selatan setelah serangan siber yang dikaitkan dengan peretas yang didukung Korea Utara tahun lalu.
Jika Yoon dimakzulkan, kekuasaan presidennya akan ditangguhkan hingga Mahkamah Konstitusi memutuskan apakah ia akan dicopot dari jabatan atau dipulihkan. Jika ia diberhentikan, pemilu presiden baru harus digelar dalam waktu 60 hari.(*)
Discussion about this post