Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa dokter tersebut tewas akibat serangan drone bersenjata saat ia sedang dalam perjalanan dari Rumah Sakit Kamal Adwan untuk merawat pasien di Rumah Sakit Awda.
Kedua fasilitas medis ini berada di wilayah utara yang menjadi sasaran ofensif besar Israel terhadap Hamas sejak awal Oktober.
Wilayah ini hampir tidak menerima bantuan kemanusiaan, sementara puluhan ribu warga diperintahkan mengungsi ke Gaza City. Para ahli memperingatkan bahwa wilayah utara mungkin sedang menghadapi kelaparan.
AS Dorong Gencatan Senjata di Gaza
Di tengah serangan terbaru ini, Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, mengadakan pertemuan resmi di Israel.
Ia menyatakan ada tanda-tanda bahwa negosiasi antara Israel dan Hamas yang sebelumnya terhenti kini mulai menunjukkan kemajuan.
Sullivan mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Lebanon memberikan jalan bagi tercapainya kesepakatan untuk menghentikan perang di Gaza.
Ia juga berencana mengunjungi Qatar dan Mesir, yang menjadi mediator kunci dalam pembicaraan gencatan senjata.
“Posisi Hamas dalam meja perundingan telah berubah,” kata Sullivan. Ia menambahkan bahwa penghancuran kepemimpinan Hezbollah di Lebanon oleh Israel turut memengaruhi posisi Hamas.
“Kami yakin ini menempatkan kami pada posisi untuk menyelesaikan negosiasi ini,” ujarnya.
Bulan lalu, AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, dengan alasan resolusi tersebut tidak mengaitkan gencatan senjata dengan pembebasan sandera oleh Hamas.
Discussion about this post