Foto dari lokasi serangan di Nuseirat menunjukkan bangunan yang hancur total, dengan asap mengepul dari puing-puing barang milik warga yang berserakan.
Tim penyelamat Palestina terus mencari jenazah yang kemungkinan terperangkap di bawah reruntuhan.
Serangan pada Kamis malam terjadi ketika petugas medis Palestina masih mendata korban tewas akibat serangan sebelumnya di pagi hari.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 28 orang, termasuk tujuh anak-anak dan seorang wanita.
Salah satu serangan meratakan sebuah rumah di Nuseirat, menurut Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, tempat jenazah korban dibawa.
Di lokasi lain, dua serangan udara menewaskan 15 pria yang terlibat dalam komite koordinasi bantuan untuk pengungsi Palestina dan Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Hamas.
Delapan orang tewas di dekat perbatasan Rafah, sementara tujuh lainnya tewas di Khan Younis.
Komite tersebut bertugas mengoordinasikan konvoi bantuan yang sering menghadapi hambatan seperti penjarahan, penimbunan, dan penyelundupan dalam upaya memberikan pasokan kemanusiaan kepada warga Gaza yang menghadapi ancaman kelaparan.
Israel mengklaim telah mengizinkan masuknya bantuan yang cukup dan menyalahkan badan PBB atas distribusi yang tidak efektif.
Namun, PBB menyebutkan bahwa pembatasan Israel serta kekacauan hukum dan ketertiban akibat serangan terhadap pasukan polisi Hamas membuat operasional di wilayah itu sangat sulit.
Dokter Palestina Tewas dalam Serangan
Di Gaza bagian utara yang terisolasi, Rumah Sakit Awda melaporkan bahwa seorang dokter ortopedi, Saeed Jouda, tewas setelah ditembak di kepala pada Kamis pagi.
Discussion about this post