Langkah ini memicu reaksi keras dari Rusia. Presiden Vladimir Putin bahkan mengubah doktrin nuklir Rusia, yang kini memungkinkan respons nuklir terhadap serangan konvensional yang didukung negara bersenjata nuklir. Hal ini menciptakan ketegangan baru di tengah eskalasi perang.
Sementara itu, Ukraina dilaporkan meluncurkan rudal jelajah buatan Inggris, Storm Shadow, untuk pertama kalinya ke wilayah Rusia, meskipun laporan ini belum dikonfirmasi.
Negara-negara Barat, termasuk Prancis, mendukung langkah ini secara tertutup untuk membantu Ukraina melemahkan kemampuan militer Rusia.
Di sisi lain, Korea Utara dilaporkan telah mengirimkan pasukan tambahan ke Rusia untuk membantu di medan perang.
Pasukan ini bergabung dengan unit marinir dan angkatan udara Rusia, menambah dimensi internasional dalam konflik tersebut.
Meski demikian, serangan balik Ukraina juga terus berlangsung. Ukraina mengklaim telah menyerang pabrik drone di Belgorod, Rusia, serta gudang amunisi di wilayah Novgorod. Klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen.
Dengan ketegangan yang terus meningkat, keputusan AS memberikan ranjau antipersonel ini menjadi salah satu langkah strategis yang bertujuan memperkuat posisi Ukraina di medan perang, meskipun kontroversi di tingkat internasional tetap menghantui langkah tersebut.(*)
Discussion about this post