Namun, pemerintahan Biden berkomitmen memberikan sebanyak mungkin bantuan ke Ukraina sebelum masa jabatannya berakhir. AS juga mengumumkan penghapusan 50% utang Ukraina, senilai sekitar $4,6 miliar.
Menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, langkah ini telah diinformasikan kepada Kongres, yang diperkirakan tidak akan menolak karena dukungan bipartisan yang kuat terhadap Ukraina.
Paket Bantuan Baru dan Kontroversi Penggunaan Ranjau
Ranjau antipersonel ini termasuk dalam paket bantuan militer baru senilai $275 juta yang diumumkan pada hari yang sama.
Selain ranjau, bantuan tersebut mencakup sistem roket HIMARS, amunisi artileri 155 mm dan 105 mm, rudal anti-tank Javelin, serta peralatan dan suku cadang lainnya.
Namun, keputusan ini menuai kritik dari kelompok kemanusiaan, termasuk Amnesty International, yang menyebut langkah ini sebagai tindakan “ceroboh” dan “kemunduran besar”.
Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide, juga menyebut keputusan ini sangat bermasalah karena Ukraina adalah negara penandatangan konvensi internasional yang melarang penggunaan ranjau darat.
Austin mencoba meredakan kekhawatiran dengan menjelaskan bahwa ranjau yang dikirim AS memiliki mekanisme penghancuran otomatis sehingga tidak akan menjadi ancaman permanen bagi warga sipil.
Ranjau ini menggunakan baterai yang akan mati dalam waktu 4 jam hingga 2 minggu, menjadikannya lebih aman dibandingkan ranjau buatan Ukraina yang tidak memiliki fitur tersebut.
Eskalasi Ketegangan Internasional
Discussion about this post