“Pastikan lokasi yang dipilih hasil dari dialog dengan warga. Jangan sampai tempat yang sudah dibangun tidak dihuni karena tidak sesuai kebutuhan mereka. Selain itu, fasilitas umum seperti air bersih, sekolah, dan layanan kesehatan juga harus tersedia,” tambahnya.
Dalam kunjungannya, Wapres juga menekankan perhatian khusus terhadap kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas selama masa pengungsian. Ia meminta agar kebutuhan gizi mereka dipenuhi untuk mencegah masalah kesehatan.
“Pastikan makanan cukup dan bergizi. Jangan sampai ada penyakit yang muncul di pengungsian. Mohon perhatian khusus untuk kelompok rentan,” ujar Wapres.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, yang turut mendampingi Wapres, melaporkan bahwa pihaknya telah melakukan survei di dua lokasi pengungsian serta berdialog dengan warga mengenai rencana relokasi ke hunian permanen.
“Kami telah mengunjungi dua lokasi pengungsian dan berbicara langsung dengan warga. Pada prinsipnya, mereka siap untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman,” kata Maruarar.
Maruarar juga mengungkapkan bahwa mayoritas pengungsi bersedia direlokasi karena trauma dengan kejadian serupa di masa lalu. “Warga menyatakan kesiapannya untuk pindah karena mereka ingin hidup lebih tenang dan aman,” tutupnya.
Langkah cepat dan pendekatan dialog ini diharapkan dapat memulihkan kehidupan warga terdampak erupsi sekaligus memastikan pembangunan kawasan relokasi berjalan lancar.(*)
Discussion about this post