Ekonomi dan Pekerjaan Jadi Fokus Utama
Berdasarkan survei Reuters/Ipsos, pemilih Amerika menyoroti pekerjaan dan ekonomi sebagai masalah paling mendesak.
Banyak warga Amerika yang merasa frustrasi dengan harga yang terus naik, meskipun di tengah rekor pasar saham yang tinggi, kenaikan upah, dan tingkat pengangguran yang rendah.
Sebagian besar pemilih lebih mempercayai Trump dibandingkan Harris untuk mengatasi masalah ini.
Pemilih dari komunitas Hispanik, yang biasanya condong pada Demokrat, dan rumah tangga berpendapatan rendah yang terdampak inflasi, turut mendukung kemenangan Trump.
Basis loyalnya dari pemilih pedesaan, warga kulit putih, dan mereka yang tidak memiliki gelar sarjana juga hadir dalam jumlah besar.
Meski kemenangan ini diraih, Trump menghadapi berbagai kontroversi, termasuk dakwaan kriminal dan kasus perdata yang melibatkan pelecehan seksual dan pencemaran nama baik.
Pada Mei lalu, Trump bahkan dinyatakan bersalah oleh juri di New York atas pemalsuan catatan bisnis terkait pembayaran tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa.
Dampak Kemenangan Trump pada Kebijakan AS
Kemenangan Trump ini diprediksi akan berdampak besar pada kebijakan perdagangan, perubahan iklim, perpajakan, serta imigrasi.
Proposisi tarifnya dapat memicu perang dagang yang lebih sengit dengan China dan sekutu AS, sementara janji pemangkasan pajak korporasi berpotensi menambah beban utang negara, menurut ekonom.
Trump juga berjanji untuk melakukan deportasi massal bagi imigran ilegal dan mengklaim ingin mendapatkan kewenangan untuk memecat pegawai pemerintah yang dianggap tidak setia.
Discussion about this post