Serangan Makin Intensif
Serangan udara Israel di Lebanon semakin intensif dalam beberapa pekan terakhir, sementara Hezbollah terus menembakkan roket ke wilayah utara Israel.
Pada Senin, pemimpin sementara Hezbollah, Naim Kassem, menegaskan bahwa mereka siap menghadapi invasi darat Israel.
Dia juga mengungkapkan bahwa komandan-komandan yang terbunuh oleh serangan Israel telah digantikan, menunjukkan kesiapan kelompok tersebut untuk bertahan.
Israel telah memperkuat pasukan di sepanjang perbatasan dalam beberapa hari terakhir, mempersiapkan kemungkinan invasi darat ke Lebanon. Sejumlah tank dan pos pemeriksaan telah didirikan di kawasan itu.
Di wilayah Golan Heights, seorang reporter dari Associated Press melaporkan adanya tembakan artileri Israel dan ledakan di Lebanon selatan, menunjukkan intensitas pertempuran di wilayah perbatasan.
Di sisi lain, warga di Lebanon selatan melaporkan suara tembakan dan serangan udara yang datang dari arah perbatasan.
Hezbollah Alami Tekanan
Hezbollah mengalami tekanan besar setelah serangkaian serangan Israel yang menghantam infrastruktur mereka.
Meskipun meningkatkan serangan roket, mayoritas berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel, sementara korban jiwa di Israel relatif rendah.
Di Beirut, serangan udara Israel yang menargetkan sebuah gedung perumahan menyebabkan tewasnya tiga militan Palestina.
Serangan ini menjadi sinyal bahwa tidak ada wilayah yang aman dari jangkauan serangan Israel.
Seruan Internasional untuk Gencatan Senjata
Meski ada seruan dari berbagai negara, termasuk Prancis dan Amerika Serikat, untuk menghentikan konflik, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum menunjukkan minat untuk menghentikan serangan.
Discussion about this post