ISTANAGARUDA.COM – Saham perusahaan China yang terdaftar di AS serta perusahaan tambang, kasino, dan ETF yang berfokus pada China melonjak pada hari Selasa (24/9/2024).
Hal ini terjadi setelah Beijing meluncurkan paket stimulus terbesar sejak pandemi, memicu harapan akan pemulihan ekonomi di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Bank Sentral China, People’s Bank of China, mengumumkan serangkaian langkah kebijakan yang meliputi pemotongan suku bunga, pengurangan suku bunga hipotek, dan alat baru untuk meningkatkan pendanaan pasar modal.
Kebijakan ini bertujuan untuk membangkitkan kembali permintaan domestik yang melemah.
Beberapa raksasa e-commerce China, seperti Alibaba Group, JD.com, dan PDD Holdings, mencatat kenaikan signifikan di Wall Street, dengan lonjakan harga saham antara 5,4% hingga 8%.
Sektor otomotif China juga ikut melonjak, dengan saham Nio dan Li Auto masing-masing naik sekitar 7%. Tencent Music Entertainment bahkan mencatatkan kenaikan luar biasa sebesar 14%.
Kenaikan Harga Komoditas Dorong Saham Tambang
Saham perusahaan tambang juga meroket seiring meningkatnya harga logam, didorong oleh ekspektasi permintaan yang lebih tinggi dari China.
Sektor material di indeks S&P 500 naik 1%, mencatat rekor tertinggi, dengan saham Freeport-McMoran melonjak lebih dari 6%, menjadi yang tertinggi di antara saham-saham di S&P 500.
Operator Kasino dan Perusahaan Mewah Ikut Terdongkrak
Selain itu, operator kasino seperti Wynn Resorts dan Las Vegas Sands yang memiliki eksposur besar di Makau, masing-masing mengalami kenaikan saham sebesar 4% dan 5,6%.
Discussion about this post