“Jika terjadi rob atau banjir, aktivitas nelayan akan terganggu. Oleh karena itu, penanganan dilakukan di daerah Tambak Lorok,” kata Harya.
Proyek pengendalian banjir rob dan penataan kampung nelayan di Tambak Lorok dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, yang berlangsung dari 2016 hingga 2017, bertujuan untuk mengamankan area parkir kapal.
Tahap kedua, yang berlangsung dari 2022 hingga 2024, fokus pada mengamankan area pemukiman, fasilitas sosial, dan fasilitas umum di sekitar Tambak Lorok.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunarti Rahayu.(*)
Discussion about this post