ISTANAGARUDA.COM – Presiden Iran Ebrahim Raisi bersama Menteri Luar Negeri dan sejumlah pejabat lainnya ditemukan tewas pada hari Senin (20/05/2024) setelah helikopter yang mereka tumpangi jatuh di wilayah pegunungan berkabut di barat laut Iran.
Tragedi ini menjadi pukulan telak bagi negara tersebut, terlebih di tengah situasi geopolitik yang memanas.
Demikian dilansir dari laporan Associated Press (AP) pada Senin (20/05/2024).
AP menyebut, kecelakaan ini menambah ketidakpastian di kawasan Timur Tengah. Raisi yang berusia 63 tahun, baru saja melancarkan serangan drone dan misil besar-besaran ke Israel bulan lalu di bawah kepemimpinan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Aksi tersebut merupakan respon atas perang Israel-Hamas yang sedang berkecamuk.

Selama masa jabatan Raisi, Iran semakin meningkatkan aktivitas pengayaan uranium mendekati tingkat senjata. Hal ini memicu ketegangan dengan negara Barat.
Ditambah lagi, Iran juga memasok drone pembawa bom ke Rusia untuk perang di Ukraina dan kelompok milisi bersenjata di seluruh wilayah.
Di dalam negeri, Iran juga menghadapi gelombang protes massa bertahun-tahun. Masyarakat menentang sistem teokrasi Syiah yang berkuasa, terkait masalah ekonomi yang memburuk dan hak-hak perempuan.
Kejadian ini pun semakin menambah sensitivitas situasi di Iran dan menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan negara tersebut.
Discussion about this post