“Lokasi di provinsi Isfahan adalah pangkalan udara militer Iran milik tentara negara tersebut, dan bukan milik Garda Revolusi [Korps Garda Revolusi Islam, IRGC]. Saya pikir penting untuk menyoroti hal itu,” katanya. “Pangkalan ini menampung beberapa skuadron pesawat tempur F-14 Tomcat.”
“Kami juga memahami bahwa sistem pertahanan udara di kota Tabriz di bagian barat laut Iran juga diaktifkan,” lapor Jabbari.
Sebelumnya, sebuah pabrik militer milik tentara Iran di Isfahan diserang oleh beberapa quadcopter pada Januari 2023, namun gagal merusak fasilitas yang dilindungi oleh baterai pertahanan udara dan kabel jaring di atapnya untuk melawan kendaraan udara kecil tak berawak.
Iran menyalahkan Israel atas serangan itu dan menangkap empat orang, mengeksekusi salah satu dari mereka pada Januari 2024, karena beroperasi atas nama Mossad, agen mata-mata Israel.
Israel telah berjanji untuk merespons setelah Iran meluncurkan serangan drone dan rudal ke negara itu pada 13 April, setelah dugaan serangan Israel terhadap kompleks konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan 16 orang, termasuk dua jenderal senior IRGC.
Pemerintah di seluruh dunia mendesak untuk menahan diri dan mendorong penurunan ketegangan di kawasan.
Diketahui, Isfahan dianggap sebagai kota yang penting secara strategis dan menjadi tuan rumah bagi beberapa situs penting, termasuk fasilitas penelitian dan pengembangan militer, serta pangkalan. Kota Natanz di dekatnya adalah lokasi salah satu situs pengayaan nuklir Iran.
Dalam pidatonya di Damghan, Iran tengah, Presiden Iran Ebrahim Raisi tidak menyebutkan Isfahan namun memuji serangan Iran terhadap Israel, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut memberikan kekuatan dan persatuan pada negara tersebut.
Discussion about this post