Jadi apa saja opsi atau pilihan yang dimiliki Israel dan seberapa besar kemungkinan Israel akan mengambil masing-masing pilihan tersebut?
Berikut ulasan dari Al Jazeera, yang dilansir IstanaGaruda.com pada Jumat (19/04/24).
Opsi 1: Pembalasan Melalui Proxy
Sejumlah rudal diluncurkan ke Israel oleh pihak-pihak yang dianggap sebagai proksi Iran, sehingga meningkatkan kemungkinan Israel menargetkan salah satu rudal tersebut untuk menghindari konfrontasi langsung.
Karena proxy berada di beberapa negara dan mempunyai aliansi sendiri, serangan terhadap salah satu negara dapat memicu respons individu, yang juga dapat memicu krisis regional.
Kelompok regional terkuat yang bersekutu dengan Iran adalah Hizbullah di Lebanon dan Ansar Allah di Yaman, yang umumnya dikenal sebagai Houthi.
Hizbullah telah menghadapi Israel sebelumnya, yang paling signifikan adalah dalam perang tahun 2006 yang sangat merusak reputasi militer Israel. Mereka juga terlibat dalam serangan lintas batas hampir setiap hari dengan Israel sejak 8 Oktober.
Houthi juga telah melancarkan sejumlah intersepsi dan serangan terhadap kapal-kapal yang mereka katakan terkait dengan Israel ketika mereka melewati Selat Bab al-Mandeb dalam perjalanan menuju atau dari Terusan Suez.
Opsi 2: Pembunuhan (Assassinations)
Israel telah lama dituduh melakukan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh yang dianggap sebagai lawannya. Menurut Perpustakaan Virtual Yahudi, setidaknya ada 274 pembunuhan Israel sejak tahun 1950an meskipun dinas rahasia Israel, Mossad, tidak pernah mengaku bertanggung jawab.
Discussion about this post