ISTANAGARUDA.COM – Israel membebaskan 150 warga Palestina yang ditahan selama operasi militer di Gaza. Pembebasan mereka dilakukan pada Senin (15/04/2024).
Para tahanan, termasuk dua anggota Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) yang telah ditahan selama 50 hari, dibebaskan melalui penyeberangan Kerem Shalom yang dikuasai Israel di Gaza selatan pada hari Senin, kata pejabat perbatasan.
Pejabat perbatasan Palestina juga mengungkapkan, banyak di antara tahanan itu yang dilecehkan dan dianiaya selama penyanderaan.
Beberapa orang dirawat di rumah sakit, mengeluhkan pelecehan dan perlakuan buruk di dalam penjara Israel, kata mereka. Militer Israel telah membantah tuduhan tersebut.
Demikian informasi yang dirangkum dari kantor berita Reuters, pada Selasa (16/04/2024).
Reuters juga melaporkan, banyak dari mereka yang dibebaskan mengatakan bahwa mereka telah ditanyai apakah mereka memiliki hubungan dengan kelompok militan Hamas, yang menguasai Gaza.
“Saya masuk penjara dengan dua kaki dan kembali dengan satu kaki,” kata Sufian Abu Salah melalui telepon dari rumah sakit, seraya menambahkan bahwa dia tidak memiliki riwayat penyakit kronis.
“Saya mengalami peradangan di kaki saya dan mereka (pihak Israel) menolak membawa saya ke rumah sakit, seminggu kemudian peradangan tersebut menyebar dan menjadi gangren. Mereka membawa saya ke rumah sakit tempat saya dioperasi,” kata Abu Salah seraya menambahkan bahwa ia pernah mengalami peradangan dan dipukuli oleh orang Israel yang menawannya.
Seorang penduduk kota Abassan di sebelah timur Khan Younis, Abu Salah, 42, mengatakan kepada Reuters bahwa ia ditangkap oleh pasukan Israel pada akhir Februari dari sebuah sekolah tempat ia dan keluarganya berlindung.
Discussion about this post