“Artinya, produksi beras sekitar 3,5 juta ton diperkirakan mulai bulan Maret, kemudian bulan April dan Mei. Itu di atas daripada kebutuhan, jadi Insya Allah aman,” terang dia.
Sementara mengenai dampak El Nino terhadap sektor pertanian, pihaknay terus berupaya untuk mengurangi dampak kepadanya.
Di antaranya dengan melakukan akselerasi tanam dengan melakukan pompanisasi di Pulau Jawa, memompa air sungai yang ada, seperti Jawa timur, Sungai Bengawan Solo, Cimanuk dan lain-lain.
“(Airnya) dipompa ke sawah-sawah, upland, sawah-sawah tadah hujan itu kita pompa naik. Itu strategi untuk memitigasi risiko El Nino. Kemudian, yang kedua adalah kita optimalisasi lahan rawa yang IP-nya itu hanya satu kali, kita jadikan dua kali dan tiga kali,” pungkasnya.(*)
Discussion about this post