PM Shehbaz menjelaskan bahwa diskusi bilateral berlangsung produktif dan menghasilkan fondasi baru bagi peningkatan kerja sama di berbagai sektor.
Ia mengungkapkan bahwa kedua negara sepakat menjajaki langkah-langkah untuk memperbaiki neraca perdagangan yang kini berada di kisaran USD 4,5 miliar.
“Kami telah membahas bagaimana mengambil langkah-langkah perbaikan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan ini melalui ekspor pertanian dari Pakistan, melalui ekspor inisiatif-inisiatif yang dipimpin oleh IT, dan tentu saja di banyak bidang lainnya,” kata PM Shehbaz.
Ia juga menegaskan kesiapan Pakistan mengirim tenaga medis guna mendukung program pembangunan kampus dan fasilitas kesehatan di Indonesia.
“Apapun yang mungkin bagi kami dalam hal ini, kami akan melakukannya tanpa penundaan dan dengan senang hati,” ujarnya.
PM Shehbaz menyoroti bahwa kunjungan Presiden Prabowo bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Pakistan yang penuh sejarah solidaritas.
Ia mengingatkan dukungan saling menguatkan kedua bangsa sejak era perjuangan kemerdekaan.
“Indonesia berdiri teguh bersama Pakistan. Dan ini telah tercatat dalam sejarah dengan kata-kata emas dan ini akan dikenang oleh rakyat Pakistan selamanya,” ucapnya.
Ia juga menyebut penghargaan Adipurna yang diberikan Indonesia kepada Muhammad Ali Jinnah sebagai simbol kedalaman hubungan kedua negara.
PM Shehbaz menutup pernyataannya dengan optimisme kuat terhadap masa depan kemitraan strategis kedua negara.
“Kunjungan Anda hari ini akan membawa hubungan baik ini ke tingkat yang jauh lebih tinggi, insyaallah. Dalam arti sebenarnya, kedua negara kita akan bekerja sama demi kemajuan dan perdamaian, tidak hanya di antara kedua negara kita, tetapi juga di seluruh kawasan,” pungkasnya.















































Discussion about this post