“Jadi tadi dilaporkan Bendungan-bendungan juga banyak yang jebol. Nanti PU ya segera akan memperbaiki. Kemudian sawah-sawah yang rusak akan kita rehabilitasi dan sudah dilaporkan ke saya. Petani-petani tidak usah khawatir. Kalau sawahnya rusak, mereka akan balik memperbaiki,” tegas Kepala Negara.
Presiden kemudian memastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat di wilayah terdampak bencana telah diantisipasi sejak awal.
“Pangan akan kita kirim dari tempat lain. Cadangan-cadangan masih cukup banyak. Kemudian utang-utang KUR. Karena ini keadaan alam. Kita akan hapus dan petani tidak usah khawatir. Karena ini bukan kelalaian, tapi keadaan terpaksa, force majeure,” ucap Presiden.
Selama berada di lapangan, Presiden berdiskusi dengan aparat TNI, Polri, tim Kementerian PUPR, serta para relawan yang tengah bekerja mempercepat penanganan infrastruktur vital tersebut.
Di sela kunjungan, Kepala Negara juga berdialog langsung dengan warga yang terdampak banjir.
“Jadi setelah saya lihat kondisi. Kerja semua instansi baik. Bahu membahu sama rakyat sama pemerintah daerah, polisi, tentara semua bekerja,” imbuh Kepala Negara.
Untuk mempercepat proses rekonstruksi, Presiden Prabowo menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai komandan satuan tugas percepatan perbaikan jembatan dan infrastruktur.
“Saya tunjuk nanti Kasad sebagai Satgas percepatan perbaikan jembatan untuk membantu PU dan pemerintah daerah karena punya banyak pasukan Zeni, pasukan konstruksi, pasukan pembangunan, pasukan teritorial. Jadi bisa segera membantu,” pungkas Kepala Negara.
















































Discussion about this post