Dalam laporan resminya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan bahwa lima proyek konektivitas yang diresmikan tersebut memiliki total nilai investasi Rp1,97 triliun.
“Total yang kita resmikan pada hari ini adalah 2 jembatan, 2 underpass, dan 1 flyover ada di 4 provinsi, total biaya yang kita keluarkan Rp 1,97 triliun,” ungkap Menteri Dody.
Peresmian yang dilakukan menjelang Natal dan Tahun Baru ini dipersiapkan sebagai langkah antisipatif untuk memperlancar mobilitas publik dan arus logistik.
Jembatan Kabanaran sendiri menjadi jalur vital bagi nelayan pesisir yang mengandalkan akses cepat ke kawasan selatan.
Selain itu, infrastruktur ini memperkuat rantai distribusi petani garam dan industri rumput laut sekaligus memberikan dorongan baru bagi pariwisata pesisir.
Dengan beroperasinya simpul konektivitas ini, pemerintah berharap jalur selatan Jawa dapat berkembang sebagai koridor strategis untuk industri, perdagangan, dan wisata.
Dalam kesempatan berbeda, Presiden Prabowo juga menggarisbawahi bahwa jembatan tersebut akan memangkas waktu tempuh masyarakat dan membuka akses menuju kawasan budaya yang menjadi daya tarik wisata.
“Tadi kita sudah mendengar arti historis dari tempat ini, tempat perjuangan Pangeran Mangkubumi melawan Belanda, markasnya di sini. Juga bahwa ini nanti akan diharapkan mempermudah konektivitas, mempermudah akses juga kepada daerah yang begitu indah, begitu penting dalam budaya Jawa, penuh spiritualitas,” ujar Presiden.
Pertumbuhan sektor pariwisata disebut Presiden turut menjadi alasan penguatan konektivitas nasional.













































Discussion about this post