Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyinggung soal persepsi publik terhadap Polri. Ia menilai bahwa kritik terhadap aparat merupakan hal yang tak terhindarkan, namun jangan sampai mengaburkan kontribusi besar Polri terhadap bangsa.
“Polisi selalu dijelek-jelekin, selalu dimaki-maki. Di mana, seluruh dunia. Karena memang polisi tugasnya menertibkan,” ucap Prabowo.
Presiden menegaskan, Polri harus bertransformasi menjadi “polisi rakyat” yang bekerja berdampingan dengan masyarakat untuk mencegah dan menindak kejahatan sejak dini.
“Jadi, saya ingatkan di mana-mana, tentara harus jadi tentara rakyat, polisi harus jadi polisi rakyat. Sehingga rakyat nanti yang jadi mata dan telinga. Rakyat yang lapor, lapor ke kepala desa, kepala suku,” ujarnya.
Lebih jauh, Prabowo menekankan pentingnya hubungan emosional antara aparat dan masyarakat agar kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum semakin kuat.
Ia juga memberikan pesan moral kepada seluruh anggota Polri untuk tetap tegar dan berjiwa besar menghadapi kritik yang muncul di tengah masyarakat.
“Terima kasih atas perhatian saudara. Selamat Kapolri. Sampaikan terima kasih saya kepada semua anggota polri di manapun sedang bertugas. Jangan ragu-ragu, jangan berkecil hati. Seorang abdi bangsa, seorang bhayangkara sering berbuat baik, tidak ada terima kasih. Berbuat salah sedikit, tidak akan dilupakan,” pungkas Presiden Prabowo.
Dengan pesan tersebut, Presiden menegaskan bahwa Polri bukan hanya alat negara, tetapi juga simbol keberanian, pengabdian, dan kejujuran dalam menjaga kehormatan bangsa Indonesia.(*)
 
			





































 
    	 
					








Discussion about this post