Kepala Negara menegaskan bahwa Indonesia dan Brasil kini memegang posisi kunci sebagai dua kekuatan ekonomi baru dunia, dengan jumlah penduduk gabungan mencapai setengah miliar jiwa.
“Kita adalah sama-sama kekuatan ekonomi baru. Tadi Yang Mulia telah mengingatkan kedua negara kita jumlahnya 500 juta manusia. Setengah miliar dari populasi dunia, hanya kedua negara kita. Apalagi kita sekarang bagian juga dari BRICS, apabila kita nanti menghasilkan Indonesia–Mercosur CEPA, ini akan sangat mendorong kekuatan ekonomi bersama,” jelas Presiden Prabowo.
Sebagai simbol komitmen kedua negara terhadap penguatan hubungan jangka panjang, Indonesia dan Brasil menandatangani empat kesepakatan penting yang mencakup bidang ekonomi, pendidikan, dan sains.
Dalam penutup pertemuan tersebut, Presiden Prabowo juga mengumumkan kebijakan baru untuk memasukkan bahasa Portugis sebagai salah satu prioritas dalam sistem pendidikan nasional Indonesia.
“Ini bukti bahwa kami memandang hubungan Brasil dan Indonesia sangat-sangat penting,” pungkas Presiden Prabowo.
Presiden Lula da Silva menutup pertemuan dengan nada optimistis, menyampaikan keyakinannya bahwa hubungan kedua negara akan menjadi contoh ideal dari kerja sama Selatan–Selatan yang produktif dan berkeadilan.
“Saya ingin menyampaikan bahwa saya sangat senang berada di sini, dengan harapan tinggi dan keinginan yang besar, agar kita dapat bekerja sama agar hubungan antara Brasil dan Indonesia menjadi lebih produktif, dan akan membawa lebih banyak manfaat bagi rakyat kita. Itulah mengapa saya sangat senang berada di sini,” ucap Presiden Lula da Silva.















































Discussion about this post