“Kami akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga, serta Komite yang dibentuk Presiden, untuk mempercepat langkah-langkah pembangunan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, Velix Vernando Wanggai, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menunjukkan komitmen yang sangat kuat untuk terlibat langsung dalam tata kelola pembangunan Papua.
“Bapak Presiden memberi komitmen yang kuat untuk langsung menghandle, mengelola Papua. Mengelola Papua tentu di dalam agenda yang menyeluruh, yang terintegrasi baik agenda Papua dalam konteks global, di dalam konteks nasional, integrasi antara kebijakan lintas kementerian, private sector maupun juga konsolidasi ke tingkat provinsi maupun kabupaten,” ujar Velix.
Velix menjelaskan bahwa lembaganya akan mengawal delapan agenda utama dalam kerangka asta cita kontekstual Papua, yang meliputi pembangunan politik, ekonomi, infrastruktur, dan tata kelola pemerintahan yang efisien.
Ia menambahkan bahwa lembaga ini beranggotakan individu dari berbagai latar belakang, mencerminkan semangat kolaboratif untuk membangun Papua secara holistik.
Selain pembangunan fisik, agenda sosial budaya juga menjadi perhatian utama, termasuk bidang olahraga, kesetaraan gender, dan ekonomi kreatif yang akan memperkuat kemandirian masyarakat Papua.
“Negara harus hadir menyentuh saudara-saudara kita di pantai, pegunungan, pedalaman, hingga rawa-rawa agar semua merasakan kehadiran negara,” tuturnya.
Komite Eksekutif tersebut diharapkan menjadi penghubung strategis antara pemerintah pusat dan enam provinsi di Tanah Papua, memastikan bahwa setiap program pembangunan berjalan sinergis, transparan, dan menghasilkan manfaat nyata bagi seluruh rakyat Papua.(*)
Discussion about this post