Program ini, lanjutnya, bukan hanya memberi makan, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat karena kebutuhan telur, ikan, ayam, sayur, dan beras dipasok langsung dari petani dan peternak desa.
Presiden menegaskan bahwa tahun depan, alokasi Rp335 triliun akan digelontorkan dan diarahkan langsung ke desa-desa, membalik arus uang yang selama ini terkonsentrasi di Jakarta.
“Yang selama berapa puluh tahun uang dari daerah mengalir ke Jakarta, dan di Jakarta sering mengalir ke luar negeri, menetap di luar negeri dan tidak tinggal di Indonesia. Kita balik sekarang uang masuk ke desa-desa,” kata Presiden.
Target akhir program ini adalah 82 juta penerima manfaat, yang terdiri dari anak-anak dan ibu hamil di seluruh penjuru Indonesia.
“Sebagai seorang pemimpin, sebagai seorang Bapak, saya bangga dengan 30 juta, tapi saya masih ingat 52 juta anak-anak kita masih berharap, masih menunggu dengan ibu-ibu hamil,” tutur Presiden.
Selain pangan, Prabowo juga menggarisbawahi pembangunan koperasi desa yang diberi nama Koperasi Desa Merah Putih di 80 ribu desa dan kelurahan.
Seluruh penduduk desa otomatis menjadi anggota koperasi sehingga distribusi barang pokok bisa lebih cepat dan murah.
“Jadi dia akan dapat barang-barang dengan harga yang semurah-murah yang kita bisa capai. Kita percepat mata rantai distribusi. Semua produksi mereka kita bisa serap,” jelas Presiden.
Di sektor perumahan, kuota subsidi ditingkatkan untuk 350 ribu penerima dengan pemanfaatan lahan negara yang belum maksimal.
“Kita akan membangun ratusan ribu rumah. Memang ini tidak bisa seketika, tapi dalam minggu-minggu akan datang, bulan-bulan akan mendatang, kita akan perlihatkan, membuktikan kepada rakyat, riil. Kita serius, tanah-tanah negara yang belum dimanfaatkan secara maksimal, kita peruntukkan untuk perumahan rakyat tercapai,” tegas Presiden Prabowo.
Discussion about this post