Kepala Negara menegaskan bahwa Indonesia tidak memilih jalan retorika, melainkan aksi nyata dalam menghadapi krisis iklim.
Ia menegaskan komitmen penuh untuk melaksanakan Perjanjian Paris 2015 dan menargetkan emisi nol bersih pada 2060 atau bahkan lebih cepat.
“Kami menargetkan reforestasi lebih dari 12 juta hektare hutan terdegradasi, mengurangi kerusakan hutan, memberdayakan masyarakat lokal dengan pekerjaan hijau berkualitas untuk masa depan. Indonesia secara tegas beralih dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil menuju pembangunan berbasis energi terbarukan. Mulai tahun depan, sebagian besar tambahan kapasitas pembangkit listrik kami akan berasal dari energi terbarukan,” ujarnya.
Presiden menutup pidatonya dengan menegaskan visi besar Indonesia untuk berkontribusi aktif bagi dunia.
“Tujuan kami jelas. Mengangkat seluruh warga negara keluar dari kemiskinan dan menjadikan Indonesia pusat solusi ketahanan pangan, energi, dan air,” tandasnya.(*)

















































Discussion about this post