“Selama saya menjabat Presiden Republik Indonesia jangan pernah anggap yang besar dan yang kaya bisa bertindak seenaknya,” ujar Presiden dalam Pidato Kenegaraan yang dikutip kembali dalam keterangan tertulis tersebut.
Hadir dalam pertemuan malam itu sejumlah tokoh penting negara, termasuk Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Mendagri Tito Karnavian, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menlu Sugiono, dan Mensesneg Prasetyo Hadi.
Tak hanya itu, tampak pula Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga.
Keesokan harinya, tepat pada Rabu, 20 Agustus 2025, Presiden kembali memimpin serangkaian rapat maraton sejak siang hingga malam, masih di lokasi yang sama di Hambalang.
Dalam kesempatan itu, Seskab Teddy mengungkapkan bahwa rapat pertama melibatkan para direktur utama BUMN di sektor pertanian dan perkebunan.
“Rapat pertama, yang turut dihadiri oleh para direktur utama (dirut) BUMN bidang pertanian dan perkebunan, membahas mengenai pengelolaan perkebunan, pertanian, dan lahan tak berizin yang dapat segera dimanfaatkan negara,” ujar Seskab Teddy.
Presiden kemudian berlanjut memimpin rapat kedua bersama para pemimpin BUMN yang bergerak di sektor pertambangan.
Fokus pembahasan bergeser ke pengelolaan tambang nikel, emas, timah, dan sumber daya alam lainnya yang dianggap sangat strategis.
“Rapat kedua, yang dihadiri para dirut BUMN bidang pertambangan, membahas mengenai izin dan pengelolaan tambang nikel, emas, timah, dan jenis tambang lainnya,” ucap Seskab Teddy.
Discussion about this post