Lagu “Tabola Bale” menjadi simbol kegembiraan nasional, menyatukan pejabat dan rakyat dalam momen langka yang penuh kehangatan.
Namun kejutan belum berhenti sampai di sana.
Begitu upacara selesai, ribuan warga yang hadir tak langsung beranjak, melainkan diarahkan menuju halaman tengah Istana Merdeka untuk menikmati pesta rakyat pertama sepanjang sejarah Istana.
Puluhan tenda makanan berdiri megah di bawah rindangnya pepohonan, menyajikan beragam kuliner Nusantara yang menggugah selera.
Mulai dari sate Madura, mie goreng Jawa, soto ayam, hingga aneka kue tradisional, semua disiapkan oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari sekitar ibu kota.
Grup musik Ndarboy Genk ikut menyemarakkan suasana, mengisi udara dengan lagu-lagu rakyat yang membangkitkan semangat nasionalisme dan kebersamaan.
Meja dan kursi yang tersebar di halaman istana memungkinkan warga menikmati sajian sambil bersantai dan bercengkerama dengan sesama.
Seorang warga bernama Zefanya mengungkapkan kekagumannya terhadap konsep baru ini.
“Kita bisa bersama-sama pejabat dengan rakyat, bisa bersama-sama menyatu dalam satu acara khusus untuk menikmati hidangan yang telah disajikan oleh Istana Merdeka Jakarta,” ucapnya.
Dari Nusa Tenggara Timur, seorang pengunjung bernama Dewi Leba juga menyampaikan kesan positifnya.
“Jadi selain ada pesta kemeriahannya dapat, roda ekonomi di tempat ini juga berputar dan membantu para pelaku usaha, makanan dan lain-lain,” ungkapnya.
Kebanggaan juga dirasakan para pedagang yang terlibat.
Discussion about this post