Setelah itu, Komandan Upacara kembali memberikan laporan akhir kepada Presiden Prabowo, menandai berakhirnya prosesi sakral ini.
Rangkaian dilanjutkan dengan penampilan lagu “Hari Merdeka” karya Husein Mutahar oleh Gita Bahana Nusantara (GBN).
Yang istimewa, para siswa dari Sekolah Rakyat turut bernyanyi bersama, menambah semarak suasana perayaan kemerdekaan.
Peringatan ini menjadi simbol kuat persatuan nasional di bawah kepemimpinan baru Presiden Prabowo.
KIRAB BENDERA PUSAKA: NUANSA SAKRAL PENUH SEMANGAT NUSANTARA

Sejak pagi hari, perayaan HUT ke-80 RI telah dimulai dengan prosesi kirab budaya dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka.
Kirab ini memadukan makna historis dan kekayaan budaya tanah air dalam satu perjalanan penuh makna.
Duplikat bendera Merah Putih dan naskah asli teks proklamasi terlebih dahulu diserahkan oleh Sekretaris Presiden Mayjen TNI Ariyo Windutomo kepada Perwira Paspampres.
Selanjutnya, benda-benda bersejarah tersebut diserahkan kepada Tim Purna Paskibraka Duta Pancasila di Ruang Kemerdekaan Monas.
Kirana Ashawidya Baskara dari Provinsi Banten dipercaya membawa bendera, sementara Ni Komang Tri Setia dari Bali membawa naskah proklamasi.
Mereka menaiki Kereta Kencana Garuda Praba Yeksa yang berarti “cahaya yang terang”, sebagai lambang kemuliaan bangsa.
Rombongan kirab juga disertai oleh 45 pasukan motoris melambangkan tahun proklamasi, 130 drumben taruna akademi TNI, dan 40 drumben dari Akademi Kepolisian.
Discussion about this post