Kubil, Ketua Koperasi Nelayan Marunda Makmur, menambahkan, “Baru kali ini nelayan kecil diundang ke Istana. Harapan kami, Pak Presiden selalu ingat nelayan kecil yang punya banyak keluhan,” ucapnya.
Tak ketinggalan, para buruh juga merasa tersentuh oleh perhatian Presiden.
Burhan Aman, salah satu buruh yang mendapat undangan, menyebut ini sebagai lembaran sejarah baru bagi kaum pekerja.
“Sudah puluhan tahun buruh tak diundang ke Istana. Kami bangga sekali. Harapan kami, Pak Presiden terus memperhatikan kaum kecil,” ujarnya.
Tak hanya dari profesi tradisional, Istana juga menyambut para pekerja layanan kota seperti sopir bajaj, pengemudi Transjakarta, hingga petugas kebersihan.
Edi Sutrisno, sopir bajaj asal Solo yang biasa berkeliling Jakarta, mengaku sangat bersyukur menerima undangan resmi dari Presiden.
“Alhamdulillah, bisa dapat undangan langsung dari Presiden. Biasanya saya hanya melihat Istana dari balik bajaj, kali ini bisa masuk untuk ikut menghormati para pahlawan,” ujarnya.
Perasaan tak percaya juga dirasakan oleh Achmad Baicquni, pramudi Transjakarta yang baru enam bulan bertugas.
“Saya kaget banget ketika dapat undangan ini. Rasanya tidak percaya bisa hadir langsung di Istana. Terima kasih Pak Prabowo sudah memberi kesempatan,” tuturnya.
Sementara Siti Kholiso, petugas PPSU yang sehari-hari menyapu jalanan di sekitar Istana, mengaku terharu.
“Biasanya saya hanya bekerja di luar pagar. Kali ini saya diundang resmi sebagai tamu. Terima kasih banyak Pak Presiden,” ucapnya penuh haru.
Discussion about this post