Agenda ketiga mencakup program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar 82,9 juta penerima manfaat, termasuk anak sekolah, ibu hamil, dan balita.
Anggaran sebesar Rp335 triliun disiapkan untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda sekaligus menggerakkan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja.
“Kedepan, program ini akan efektif memberi manfaat lebih luas dan optimal bagi masyarakat. MBG meningkatkan kualitas gizi anak-anak kita, kualitas SDM masa depan Indonesia, dan juga memberdayakan UMKM dan ekonomi lokal yang akan tumbuh semakin kuat, menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru, dan memberdayakan jutaan petani, nelayan, peternak, dan pelaku-pelaku UMKM,” kata Presiden.
Prioritas keempat adalah pendidikan nasional berkualitas tinggi sebagai fondasi sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing global.
Sebanyak Rp757,8 triliun—alokasi terbesar dalam sejarah RI—dikucurkan untuk penguatan guru, beasiswa, pendidikan vokasi, dan sekolah unggul berbasis rakyat.
“Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mencetak SDM unggul yang berdaya saing global. Pendidikan adalah instrumen untuk memberantas kemiskinan. Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20 persen, yaitu sekitar Rp. 757,8 triliun untuk tahun 2026, terbesar sepanjang sejarah NKRI,” lanjutnya.
Presiden juga menekankan pentingnya layanan kesehatan yang adil dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.
Anggaran sebesar Rp244 triliun disiapkan untuk revitalisasi fasilitas kesehatan, pengendalian penyakit menular, serta program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Discussion about this post