“Kami mengimbau untuk menyebarluaskan dan mengenakan atribut HUT RI seperti yang kami kenakan saat ini. Kemudian juga kami mengimbau untuk mengadakan berbagai perlombaan dan kegiatan budaya dengan penuh sukacita. Dan jangan lupa juga di momentum bulan kemerdekaan untuk melakukan gotong royong, kerja bakti, membersihkan lingkungan, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya untuk membuat lingkungan menjadi bersih dan nyaman,” ucapnya.
Pemerintah berharap perayaan tahun ini menjadi momentum penting dalam membangkitkan semangat kebangsaan dan memperkuat persatuan bangsa.
“Mari kita buat peringatan ke-80 Republik Indonesia benar-benar hikmat, meriah, penuh sukacita, penuh kegembiraan, dan membangun optimisme masyarakat ke depan,” tutup Juri.
Rangkaian peringatan dimulai secara resmi pada Jumat, 1 Agustus 2025, dengan penyelenggaraan Doa Kebangsaan di kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta.
Acara pembukaan tersebut akan dihadiri oleh sekitar 1.500 pemuka agama dari berbagai keyakinan, sebagai simbol keragaman yang bersatu di bawah semangat kemerdekaan.
“Doa kebangsaan ini adalah wujud bahwa bangsa Indonesia bukan hanya bangsa yang berketuhanan, tapi bangsa yang penuh toleransi dan plural sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Juri.
Selama bulan Agustus, berbagai agenda penting kenegaraan telah dijadwalkan, termasuk pengukuhan Paskibraka dan penganugerahan tanda kehormatan pada 13 Agustus, serta pidato kenegaraan pada 15 Agustus.
Presiden Prabowo dijadwalkan memimpin upacara renungan suci di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata pada tengah malam 17 Agustus 2025.

















































Discussion about this post